SDM UNGGUL, INDONESIA MAJU - Gereja Santa Theresia Sedayu
Loading...
Artikel

SDM UNGGUL, INDONESIA MAJU

Merdeka!!! Merdeka!!! Merdeka!!!

Tema HUT RI ke-74 yaitu: “SDM Unggul, Indonesia Maju”. Sumber daya manusia (SDM) yang unggul merupakan syarat penting bagi terwujudnya Indonesia maju. Hal tersebut selaras dengan pernyataan Presiden RI dalam sambutannya pada Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2018 yang dilaksanakan di Pusdiklat Kemendikbud, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Selasa 6 Februari 2018: “Kemajuan sebuah negara sangat bergantung pada kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki. Faktor lain yang tak kalah penting adalah stabilitas sosial dan politik, manajemen pemerintahan, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kreativitas dan inovasi dari SDM-nya.”

Tema “SDM Unggul, Indonesia Maju” mempunyai makna bahwa Indonesia sedang dalam proses berbenah dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara menuju predikat bangsa yang unggul dalam berbagai lini kehidupan. Tema ini menyiratkan bahwasannya partisipasi seluruh warga Indonesia menjadi kunci kesuksesan Indonesia menuju predikat bangsa yang unggul, sehingga sebagai warga negara yang baik, sudah saatnya kita tidak saling menyalahkan terhadap kondisi bangsa ini yang kadang masih kurang baik. Kini saatnya kita bahu membahu dalam mewujudkan cita-cita perjuangan para pahlawan bangsa dalam mewujudkan Indonesia yang berkeadilan sosial, adil dan beradab.

Tahun 2019 ini, Indonesia merayakan kemerdekaan yang ke-74. Sebuah waktu yang tidak bisa dikatakan singkat. Meski Indonesia telah 74 tahun merdeka, namun masih banyak permasalahan yang menjadi PR kita bersama untuk mencari solusi dalam menyelesaikannya. Dengan kenyataan demikian, apakah kita akan menyerah begitu saja? Tentunya tidak. Sekarang kita ubah pemikiran kita menjadi pemikiran yang positif dan melihat potensi-potensi yang dimiliki bangsa ini. Negara Indonesia ini memiliki sumber daya manusia yang sangat banyak, bahkan kita merupakan negara berpenduduk terbesar keempat dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat, yaitu sejumlah 265 juta jiwa. Bukankah ini merupakan mosal sosial yang sangat besar bagi Indonesia? Jumlah sebanyak itu perlu diimbangi dengan kualitas SDM. Saat ini yang masih diperlukan dalam kaitannya SDM ialah perbaikan kualitas. Tugas siapakah ini? Ya, tugas kita semua. Caranya adalah dengan memajukan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pengembangan semangat kebangsaan sehingga kita memiliki dan menjadi putra-putri bangsa yang unggul dan bermartabat.

Mari kita gunakam semboyan “Bhineka Tunggal Ika” sebagai alat pemersatu bangsa dalam meningkatkan SDM yang unggul. Perbedaan yang ada bukanlah menjadi pemecahbelah negara ini, namun dengan keberagamaan yang dimiliki bangsa ini, kita diajak untuk semakin bersatu untuk memajukan negara Indonesia yang kita cintai ini. Persatuan dalam keberagaman harus dipahami oleh setiap warga masyarakat agar dapat mewujudkan kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang. Hidup yang toleran, mau dan mampu menghargai dan menghormati perbedaan menjadi kunci persatuan. Kalau kita tidak bersatu, cita-cita bangsa ini untuk meningkatkan SDM pun juga tidak akan terwujud. Sekali lagi, kuncinya terdapat pada komitmen persatuan bangsa Indonesia dalam keberagaman. Sikap-sikap yang harus dihindari ialah sikap fanatisme yang berlebihan, ektremisme, dan ekslusivisme. Sikap-sikap tersebut perlu dihindari agar toleransi tetap ada dan terjaga sehingga kehidupan beragama di masyakat semakin aman dan damai. Mari kita wujudkan pula semangat memayu hayuning bawana, ambrasta dur hangkara; mengusahakan keselamatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan, serta memberantas angakara murka, serakah dan tamak.

Mari kita doakan para pemimpin negara kita guna mewujudkan cita-cita luhur dan mulia dibentuknya pemerintah negara Indonesia sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 dengan tujuan: “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.”

(Rm. Antonius Hendri Atmoko, Pr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *