Terang di Tengah Krisis: Harapan Paskah untuk Indonesia

20-04-2025    639

Malam itu masih gelap, tidak hanya karena mentari telah tenggelam, tapi karena ada beban yang turut menghantui banyak hati. Kekhawatiran akan hari esok, harga kebutuhan yang melonjak, pekerjaan yang tak pasti, dan impian-impian yang terasa makin jauh. Di tengah realitas yang pahit ini, umat Kristian berkumpul dalam keheningan yang penuh makna. Malam itu adalah Vigili Paskah. 

Ketika Harapan Terasa Tipis

Bagi banyak keluarga di Indonesia saat ini, setiap hari adalah perjuangan. Kondisi ekonomi yang penuh gejolak membuat tak sedikit orang bertanya-tanya: Di mana Tuhan ketika hidup menjadi seberat ini? Namun di tengah kegelapan itulah makna Vigili Paskah menjadi lebih nyata dan relevan. 

Vigili Paskah bukan sekadar misa malam yang penuh liturgi, tetapi sebuah proklamasi iman, bahwa Terang Kristus tetap menyala, bahkan ketika dunia di sekeliling kita seolah sedang runtuh. Lilin yang dinyalakan dari api baru dalam liturgi malam itu bukan hanya simbol keagamaan, tetapi juga lambang keberanian untuk tetap berharap. 

Dalam bacaan-bacaan Kitab Suci yang panjang, kita diingatkan akan kesetian-kesetiaan Allah. Bagaimana Allah menciptakan dunia, menyelamatkan Israel dari Mesir, dan membimbing umatNya meski berkali-kali jatuh. Bacaan Kitab Suci bukan dongeng masa lalu, itu adalah cermin janji, bahwa Allah bekerja dalam tiap kehidupan kita hingga detik ini. 

Kita boleh mengalami kesulitan, tetapi seperti umat Israel yang berjalan di laut yang terbelah, jalan keluar selalu disediakan, meski belum dapat kita lihat saat ini. 

Kebangkitan yang Membangkitkan Kita

Kebangkitan Kristus bukan hanya kemenanganNya atas maut, tapi juga janji bahwa tidak ada kegelapan yang abadi. Tidak ada penderitaan yang sia-sia. Tidak ada kesulitan yang tidak bisa diubah menjadi berkat oleh tangan Allah yang penuh kasih. 

Di tengah perekonomian yang sedang tidak baik-baik saja, Vigili Paskah mengajarkan kita untuk tetap percaya bahwa hidup tidak akan berhenti di hari Jumat Agung. Ada Minggu Paskah. Ada fajar yang menanti.

Kita tidak dipanggil hanya untuk menerima terang itu, tetapi juga menjadi terang bagi sesama. Di saat banyak orang putus asa, mungkin kita bisa menjadi pembawa harapan. Di saat orang kehilangan pekerjaan, mungkin kita bisa menjadi penyambung berkat. Sekecil apapun peran kita, seperti satu nyala lilin, kita bisa ikut menjadi penerang dunia yang gelap.

Bagi bangsa Indonesia yang sedang berjuang, Vigili Paskah membawa pesan yang mendalam: pengharapan tidak pernah mati. Dalam Kristus selalu ada awal yang baru. Dan malam yang paling gelap pun akan berganti dengan terang pagi.

Mari kita kenangkan dan rayakan Vigili Paskah bukan hanya sebagai bagian dari liturgi gereja, tetapi sebagai pesan hidup yang membangkitkan semangat, memperbarui iman, dan menguatkan langkah untuk terus berjalan bersama satu sama lain, dalam terang Tuhan yang tak pernah padam.

Penulis: A_selaludihati

Tulisan ini juga dapat dibaca di:
https://www.kompasiana.com/andy85482/68039e67c925c430bd454762/terang-di-tengah-krisis-harapan-paskah-untuk-indonesia

AGENDA & PENGUMUMAN

11-05-2025

Baptisan anak pada misa minggu pagi, pendaftaran hubungi sekretariat paroki.

11-05-2025

Promosi Panggilan dari Kongregasi Suster Fransiskan Misionaris Maria (FMM) bekerjasama dengan Frater Ordo Fratrum Minorum (OFM) di Gereja dan Aula Paroki mulai pukul 07.00 - 12.30

04-05-2025

Pukul 10.00 - 13.00 di Aula Paroki, pertemuan tokoh kemasyarakatan dan pegiat sosial Kevikepan Jogja Barat. Pendaftaran: Bpk. Ipung - 081314477473, Bpk. Purwono - 087852079576


JADWAL MISA

Misa Mingguan:

Sabtu Sore - pukul 17.00

Minggu Pagi - pukul 07.00

Minggu Sore - pukul 17.00

 

Misa Harian:

Senin & Jumat pukul 18.30

Selasa, Rabu, Kamis, & Sabtu pukul 05.30