Pekan Biasa VIII
Bacaan I: 1 Ptr. 1: 10-16
Bacaan Injil: Mrk. 10: 28-31
Meneladan Kristus berarti belajar tentang cara berpikir-Nya, yaitu logika ilahi. Logika ilahi sangat berbeda dengan logika duniawi. Yesus mengajarkan bahwa dengan berani menderita, kita mendapatkan kemuliaan; dengan menyangkal diri sendiri, kita menjadi bahagia; dengan membagikan harta, kita mendapatkan warisan surgawi; dengan taat kepada kehendak Allah, kita mendapatkan kebebasan; dengan melayani, kita dimuliakan (1 Ptr. 1: 10-16). Dengan meninggalkan keluarga, jusru kita akan mendapatkan balasan 100 kali lipat meskipun disertai dengan penganiayaan (Mrk. 10: 28-31).
Mengikuti logika ilahi dan menanggalkan cara berpikir lama tidaklah mudah. Karena banyak kebiasaan yang sudah terbentuk dalam diri kita, tidak mudah untuk diubah atau diganti, belum lagi penganiayaan dan perlawanan yang muncul dari orang-orang di sekitar kita. Hal yang juga banyak mempengaruhi adalah keyakinan kita aka hal-hal rohani. Cara berpikir Kristus ini perlu secara sadar, tahu dan mau, dilatih berkali-kali dan secara tekun agar menggantikan cara berpikir kita yang lama.
Ya Allah, buatlah kami terpesona pada hidup Kristus sehingga kami berani mengikuti teladan-Nya dalam tindakan-tindakan kami. Teguhkanlah kami akan pahala yang Kaujanjikan kepada kami, demi Kristus Tuhan kami. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2022