PESAN PAUS FRANSISKUS UNTUK MEMBENTUK KELUARGA YANG ENJOY - Gereja Santa Theresia Sedayu
Loading...
Berita

PESAN PAUS FRANSISKUS UNTUK MEMBENTUK KELUARGA YANG ENJOY

PESAN PAUS FRANSISKUS UNTUK MEMBENTUK KELUARGA YANG ENJOY

Ada suatu hubungan antara emosi dan energi. Merasa tak berharga, malu, dan merasa sia-sia merupakan perasaan-perasaan yang berenergi rendah. Energi rendah akan menyebabkan kelelahan. Sementara cinta, sukacita, dan damai sejahtera merupakan perasaan yang berenergi tinggi. Maka, jika berdoa, bukan minta dihindarkan dari tantangan, melainkan minta diberi kekuatan dalam menghadapi tantangan. Demikian kata Rm. Paulus Erwin Sasmita, Pr., dosen psikologi di FTW Kentungan, Yogyakarta, Minggu (5/12) dalam seminar “Menjadi Keluarga Yang Maha Enjoy.” Kegiatan ini diselenggarakan oleh Tim Pelayanan Pendampingan Keluarga bekerjasama dengan Tim Pelayanan Komunikasi Sosial, dan diikuti oleh peserta baik secara online maupun offline.

Mengutip Paus Fransiskus, Paulus Erwin menyebut bahwa keluarga adalah harta yang paling berharga, yang lebih berharga dari kekayaan dan istana. Tahun 2016 Paus Fransiskus menulis surat apostolis “The Joy of The Love.” Maka, keluarga seharusnya merasa bahagia.

Paus Fransiskus menulis bahwa sukacita dalam keluarga tidak datang dari benda mati, tetapi datang dari kasih sayang Allah yang hadir dalam keluarga. Bahasa kasih tak hanya soal kata-kata, tetapi juga melalui gerak tubuh. Ini seharusnya dihidupi dalam kasih antara orang tua kepada anak-anaknya dan antara anak-anaknya kepada orang tua.

Rm. Erwin menyebut bahwa yang kudus bukan hanya santo-santa dan orang berjubah, tetapi juga umat yang mampu mencerminkan kehadiran Allah. Ada lima ciri orang kudus, antara lain:

  1. Senantiasa tekun, sabar, dan lemah lembut. Menjadi orang yang sabar dan lemah lembut di tengah hoak dan kebencian adalah sebuah jalan menuju kekudusan.
  2. Memiliki gairah dan keberanian.
  3. Tetap berdoa meskipun doa tersebut tak memperlihatkan hasilnya. Orang yang bersikap memaksakan Tuhan untuk mengabulkan doanya tidak akan bisa enjoy dalam hidupnya.
  4. Ketika orang dipenuhi sukacita dan rasa humor di tengah kehidupan yang penuh stres.
  5. Ketika orang bisa hidup bersama orang lain.

Membentuk keluarga merupakan impian Tuhan supaya orang benar-benar bisa hidup bersama, bukan hidup sendiri-sendiri, tetapi secara fisik bersama karena keluarga adalah tempat masyarakat tumbuh dan berkembang. Paus Fransiskus sadar bahwa keluarga-keluarga adalah tidak sempurna dan menghadapi tantangannya sendiri. Oleh karena itu, panggilan menjadi kudus dimaknai sebagai perjuangan menuju kekudusan.

Rm. Erwin menyebut sepuluh pesan dari Paus Fransiskus untuk keluarga.

  1. Sesibuk apa pun, setiap orang harus menyediakan waktu untuk pasangannya.
  2. Harus meluangkan waktu untuk mendengar keluh kesah dan kata hati pasangan dan anak-anak. Kadang mereka tak membutuhkan solusi, hanya butuh perhatian dan pendengar.
  3. Pasangan bukanlah orang yang sempurna. Oleh karena itu, harus menerima pasangan apa adanya dalam hidup keseharian.
  4. Hendaknya jangan memendam amarah karena suatu ketika amarah tersebut takkan tertahankan lagi.
  5. Ada tiga kata penting, yaitu terima kasih, tolong dan maaf. Meminta tolong merupakan bentuk merendahkan diri dari yang bersangkutan. Untuk meminta maaf, hendaknya seperti yang diajarkan Yesus, yaitu memberi maaf sebanyak mungkin.
  6. Hendaknya pasangan saling menjaga kepercayaan karena satu kebohongan akan memicu kebohongan lain.
  7. Hendaknya cinta diperjuangkan karena tidak ada cinta yang sempurna. Cinta harus diperjuangkan dan bila perlu minta bantuan Tuhan.
  8. Pasangan boleh berbeda pendapat, tetapi jangan saling menyakiti hati. Berbeda pendapat adalah normal karena antara pria dan wanita juga berbeda.
  9. Hendaknya pasangan selalu membuka wawasan agar bisa berpikir luas.
  10. Hendaknya pasangan saling memberi karena memberi adalah bentuk perhatian.

Rm. Ambrosius Heri Krismawanto, Pr, dalam sambutannya berharap agar keluarga-keluarga bisa bahagia. Rm. Heri menyebut bahwa tema keluarga juga sejalan dengan tema Natal 2021, yaitu keluarga yang tangguh dalam Kristus. Jika Yesus hadir dalam keluarga maka keluarga akan enjoy dalam Kristus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *