Hari Biasa Sesudah Epifani
Bacaan I: 1 Yoh. 4:11-18
Bacaan Injil: Mrk 6:45-52
Allah adalah kasih (1 Yoh. 4:11-18). Dengan dan dalam kasih, Ia tinggal dalam kita dan kita dalam Dia. Walaupun tidak melihat Allah, jika kita saling mengasihi, maka dalam kasih, kita melihat Allah dan Allah hadir. Lebih lanjut, salah satu buah dari kasih adalah keberanian iman. Keberanian iman adalah tanda bahwa kasih itu menjadi sempurna dalam diri kita.
Dalam kasih, tidak ada ketakutan untuk memperjuangkan hal baik. Takut untuk bersaksi tentang hal baik berarti sebuah ketidaksempurnaan kasih. Itu menjadi sebuah hukuman. Yang tidak memperjuangkan yang benar, baik, dan indah tidak sempurna dalam kasih (1 Yoh. 4:18).
Kasih itu dipertajam dengan doa dalam keheningan. Itu yang dilakukan Yesus dalam bacaan Injil hari ini (Mrk. 6:45-52). Sebab, kasih itu adalah kekuatan yang mengalahkan kekuatan apa saja dan melampaui hukum apa saja.
Yesus yang penuh kasih dapat berjalan di atas air dan dapat meredakan angin ribut. Angin ribut dalam hidup kita pasti banyak dan ada di setiap langkah kita. Akan tetapi, jika di ujung kaki kita ada kasih, maka Allah hadir dalam ziarah kita. Dengan demikian, setiap lembah kelam dan jalan gelap di ujungnya pasti ada terang.
Tuhan Yesus, benamkan kami dalam keheningan doa supaya kami mampu menambah kasih kami. Dengannya, kami dapat bersaksi tentang iman kami dan menjadi tenang di tengah badai zaman ini. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2022