Saat Maria dan Elisabeth mengandung, keduanya mengalami hal yang istimewa. Maria belum menikah dan Elisabeth sudah berusia lanjut, namun mereka menanggapinya tidak dengan kesombongan. Melainkan dengan sikap syukur, berbagi dan terbuka. Ketiga hal ini seharusnya juga ditumbuhkan di paroki-paroki, termasuk Paroki Sedayu. Dengan ketiga sikap tersebut maka umat akan dengan rela melepas pastur parokinya ketika mendapat tugas di tempat baru. Demikian kata Rama Alphonsus Rodriguez Yudono Suwondo, Vikaris Episkopal Yogyakarta Barat, Minggu (15/8), dalam Ekaristi serah terima jabatan Pastur Paroki St. Theresia Sedayu.
Dalam homili Rama Alphonsus Rodriguez Yudono Suwondo mengatakan, rahmat istimewa yang dialami Maria dan Elisabeth tentu membuat keduanya bersyukur. Maka dalam Kitab Suci ada ungkapan “jiwaku memuliakan Tuhan,” atau “siapakah aku sehingga Ibu Tuhanku melawat aku.” Rasa syukur ini membuat orang menjadi pribadi yang tidak pelit, mau berbagi. Maka Maria pun mengunjungi Elisabeth untuk berbagi cerita. Sikap berbagi akan mendorong sikap keterbukaan akan kemungkinan baru. Elisabeth sudah lanjut usia, dan ia tak tahu anaknya nanti akan menjadi seperti apa. Dari keduanya juga bisa dipelajari jiwa kerendahan hati. Kerendahan hati ini akan membuat sikap lain mudah untuk muncul. Karena kerendahan merupakan kesadaran sebagai bagian dari sesuatu yang lebih besar.
Ketika pastur paroki dipindah, tidak dimaknai bahwa pastur diambil orang. Namun dimaknai sebagai sumbangan kepada orang yang dicintai. Dalam hidup ada bermacam hal yang berganti, namun rahmat Tuhan pasti turun pada umat-Nya. Karena apa yang disumbangkan akan dipakai dan mekar di tempat lain. Rama Yohanes Tri ditugaskan di paroki St. Yusup Bintaran, menggantikan Rama Stefanus. Rama Antonius Hadi Cahyana sejak 1 Agustus 2021 ditunjuk menjadi pastur paroki St. Theresia Sedayu, bersama Rama Ambrosius Heri Krismawanto sebagai vikaris.
Dalam sambutannya, Rama Yohanes Tri memaknai nama Sedayu sebagai selalu dalam Yesus. Karena bersama Yesus akan menghasilkan buah yang baik. Rama Yohanes Tri mengucapkan terima kasih karena tugas di paroki sedayu adalah tugas menjadi pastur paroki yang pertama ia alami. Demikian juga dalam melayani umat dan terutama melaksanakan pembangunan gedung gereja. Ia berharap umat selalu menjaga gedung gereja, dan merawat persekutuan dan paguyuban yang ada. “Tulung dipun rawat pasamuwan menika,” demikian katanya. Sedang Rama Antonius Hadi Cahyana mengatakan bahwa ia percaya jika Tuhan yang memanggil, maka Tuhan yang akan mencukupkan.